Kota Palu,12Januari 2012
Ratusan masa yang tergabung dari Front Penyelamat Kedaulatan Rakyat , Yayasan Pendidikan Rakyat,Aliansi Masyarakat Adat Nusantara , Perhimpunan Bantuan Hukum Rakyat , dan Kelompok Perjuangan Kesejahteraan Perempuan Sulawesi Tengah , serta sejumlah Aktifis Mahasiswa siang tadi melakukan Orasi demi menyatakan sikap terhadap pemerintahan SBY-Budiono . Dimulai dari jalan Setia Budi menuju Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi ,masa aksi membawa berbagai macam spanduk ,meneriakkan orasi dan yel-yel serta membagikan selebaran kepada para pengguna jalan yang lewat.
Dalam orasinya masa aksi menyampaikan tentang rezim yang dipimpin oleh SBY-Budiono sebagai pelanjut orde baru yang akomodatif terhadap kepentingan Imprealisme menindas Rakyat dengan sumber-sumber penghidupan di bawah ancaman senjata dan mengesahkan ruu pengadaan tanah bagi kepentingan umum . Hal itu merupakan salah satu dari sejumlah cara memuluskan jalan menuju pencapaian tujuan master plan percepatan dan perluasan ekonomi indonesi a, yang merupakan sebuah skenario pembangunan Sentralisasi yang tersembunyi di balik kebijakan Desentralisasi atau Otonomi Daerah dengan alasan-alasan Demokratisasi . Dalam kesempatan itu masa aksi juga menyerukan dan menyatakan sikap ,hentikan perampasan tanah masyarakat adat dan segera kembalikan hak hak masyarakat adat melalui pengesahan RUU pengakuan dan perlindungan Masyarakat Adat RUU Desa dan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani tarik TNI-Polri dari konflik Agraria dan bebaskan Pejuangan Rakyat yang ditahan . Lebih lanjut masa aksi juga menyatakan bahwa para penguasa telah melakukan penjualan tanah-tanah rakyat kepada tangan asing mereka juga meminta tni-polri untuk mau mengabdi kepada rakyat bukan malah menembaki rakyat secara membabi buta . Secara tegas masa aksi menyatakan sikap ,tidak percaya lagi dengan rezim SBY-Budiono karena telah terjadi penembakan dimana-mana oleh petugas sebagaimana yang terjadi pada Kasus Buol kasus Tiaka dan kasus mesuji . Masa juga meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak lagi menghalangi demo yang mereka lakukan untuk menyampaikan aspirasi mereka . Sebelum membubarkan diri dan diakhir orasinya masa aksi menyanyikan lagu padamu negeri sebagai bentuk keprihatinan terhadap negeri ini dan protes terhadap pemerintah yang tidak berpihak pada hak dan kepentingan rakyat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar